Dunia Cinta
Wahai insan…
Cinta itu memang bukan
sesuatu yang mudah kita hampiri ketika ia datang dan bukan pula sesuatu yang
mudah jika kita simpan, pada intinya jalan keluar yang baik terhadap Perasaan
Cinta yang datang ataupun tersimpan dalam hati tetap menjadikan kita baik dan
sebaik-baiknya Cinta adalah ketakwaan kita kepada Sang Maha Pecinta , karena
hanya dari-Nya kita bisa mendapatkan Cinta yang hakiki..
Tulisan yang akan saya
tulis ini adalah cerita yang saya ambil dari sebuah buku, dari orang ke orang
yang baik yang telah menjadi perantaraNya untuk memberikan perkataan yang
ditunjukan kedalam hati saya yang paling dalam. Semoga kebaikan dari Allah Swt.
menjadi balasan yang paling baik bagi orang-orang baik itu. Amin
Amr Khaled, Indahnya
menjadi kekasih Allah. Darul Ikhsan 1428 H.
Sebelumnya kepada
penulis, Terima kasih telah menulis sesuatu yang indah yang bisa menjadi pesan
bagi para Insan yang lain. Maka izinkan saya untuk berbagi karya Anda kepada yang
lainnya.
Dunia Cinta
Kepada setiap orang yang
telingannya mau mendengar perkataan
Yang matanya siap
menatap penyesalan
Yang Hatinya selalu
bergetar penuh ketakwaan
Sebuah karya tentang
sekumpulan cinta rabbani dan kisah percintaan manusia
Wahai Saudaraku, engkau
pasti telah tahu awal keberadaan manusia dimulai sejak Allah SWT. menciptakan
Nabi Adam AS. Selain itu, menyusul
diciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam
yang tengah terlelap-sebagian ulama mengatakan bahwa Allah SWT sengaja memilih
waktu tersebut dengan maksud agar Adam tidak merasa kesakitan. Maka, ketika
Adam akhirnya terbangun dan melihat Hawa dari tulang rusuk Adam SWT sengaja
memilih waktu tersebut dengan maksud agar Adam tidak merasa kesakitan. Maka,
ketika Adam akhirnya terbangun dan melihat Hawa, segera saja hatinya terpesona
hingga melupakan betapa sulitnya suatu proses penciptaan. Sementara, hati perempuan sedikit berbeda.
Dia tidak akan “Terpesona” ketika melihat anak-anaknya. Meskipun perempuanlah
yang melahirkan mereka. Mengapa? Karena ketika melihat mereka, perempuan itu
sadar akan sakitnya proses suatu persalinan.
Adapun penciptaan Hawa
yang berasal dari tulang rusuk Adam merupakan pertanda bahwa perempuan akan selalu
berurusan dengan laki-laki; sebagaimana tulang rusuk yang mengelilingi hati
untuk menjaga dan melindunginya. Itulah mengapa perempuan-entah sebagai
saudara, istri atau anak-akan mampu berurusan dengan hati, pada tingkatan
pertama, dengan nalurinya. Sedangkan penciptaan laki-laki berasal dari tanah
merupakan pertanda bahwa dia akan senantiasa berurusan dengan masalah
pertanian, industry dan perdagangan.
Ketahuilah, wahai
Saudaraku, sesungguhnya Hawa diberi demikian karena kata “Hawa” berhubungan
dengan kata “Hidup” (Hayy). Artinya, sesuatu yang tercipta dari sesuatu
yang hidup, dan bisa membuat hati terasa hidup dan nyaman. Begitulah sekilas
pendapat yang mungkin engkau bisa sedikit memahami tabiat perempuan, sehingga
bisa bergaul dan menghargai dengan lebih baik.
Keteladanan Cinta Para
Nabi
Beberapa contoh
teladan dalam hal cinta dan kasih sayang bisa engkau lihat dari sejarah hidup
para nabi. Misalnya, Nabi Ibrahim AS yang sangat mencintai Siti Sarah, istri
pertamanya. Bayangkan Saudaraku, meski telah menikah selama delapan puluh dan
belum juga memperoleh buah hati, tapi cinta nabi Ibrahim AS. Kepada Istrinya
tidak pernah luntur. Kesetiannya tetap terjaga. Andai saja bukan karena desakan
Siti Sarah, yang memaksa agar suaminya mempersunting Siti Hajar, niscaya Nabi
Ibrahim AS tidak mau menikah lagi demi menjaga perasaan istrinya tesebut.
Adapun conto cinta
teladan lain adalah yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW. Saat itu, ‘Amr bin Ash
baru saja pulang berperang dengan membawa kemenangan. Tentu saja kedatangannya
disambut gembira oleh Rasulullah SAW, sehingga membuat. ‘Amr bin Ash tak tahan
untuk mengajukan sebuah pertanyaan.
“Siapa orang yang
paling engaku cintai, wahai Rasulullah?” tanya’Amr bin Ash.
Rasulullah segera
menjawab, “Aisyah, Istriku.”
Merasa tidak puas, ‘Amr
bin Ash kembali bertanya, “Maksudku, siapa yang paling engkau cintai dari
golongan laki-laki?”
“Mertuaku, ayah
Aisyah,” jawab beliau pasti.
Wahai Saudaraku, dari
jawaban tersebut tentu engkau sudah bisa menebak kepada siapa cinta Rasulullah
SAW diberikan. Ketahuilah, sesungguhnya beliau memberikan jawaban itu dengan
santai dan spontan, tanpa direncanakan terlebih dahulu.
Menghargai kebaikan Istri
Seorang sahabat
bermaksud menghadap Khalifah Umar bin Khatab untuk mengadukan istrinya yang
berani berteriak di hadapannya. Saat tiba di kediaman Khalifah, dia mendengar
istri Khalifah, dia mendengar istri khalifah bersuara keras data berbicara kepada
suaminya. Sahabat…
To be Continue….
0 komentar:
Posting Komentar